Sabtu, 08 November 2014

Banjir di Serambi Mekah Mulai Surut

BANJIR yang merendam delapan kabupaten/ kota di Provinsi Aceh mulai surut, kemarin. Namun, kondisi sejumlah desa di Kecamatan Woyla, Woyla Timur, Samatiga, Mereubo, dan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, masih cukup parah.

Warga Desa Rantau Panjang dan Ujong Tanoh Darat memilih kembali ke rumah ma sing-masing setelah banjir tak separah sebelumnya yang sempat mencapai 2 meter. Di Kecamatan Teunom, Aceh Jaya, juga tidak ada lagi warga yang mengungsi.

Komandan Koramil Teunom Kapten (Inf) Narko Juri menyatakan warga dari 16 desa yang sebelumnya mengungsi kini sudah kembali. Pihak koramil pun telah menyalurkan bantuan ba gi korban banjir. ‘’Bantuan seadanya untuk masa tanggap darurat sudah kami serahkan melalui kepala desa masing-masing,’’ ujar Narko.

Di Aceh Besar, situasi berangsur normal. Menurut staf Ba dan Penanggulangan Bencana Daerah Aceh Besar Muhammad Iqbal, beberapa wilayah seper ti Kecamatan Lhoong yang sempat terisolasi mulai kembali bisa diakses. Hanya, ia meminta warga untuk tetap waspada karena cuaca ekstrem masih berpeluang terjadi.

Sebaliknya, ribuan warga di Aceh Barat masih tinggal di pengungsian. Salah satu titik pengungsian yang dipadati warga ialah SMK 2 Johan Pahlawan.

Begitu juga 177 kepala kelu arga korban banjir di Desa Jeum phuek dan 48 kepala keluarga asal Desa Cot Langsat, Kecamatan Sampoiniet, Aceh Jaya.

Mereka memilih mengungsi di balai desa di pinggir jalan raya yang menghubungkan Aceh Jaya-Aceh Barat. Para pengungsi belum kembali karena rumah mereka masih terendam banjir sekitar 1 meter.

Berdasarkan data posko benca na Pemprov Aceh, jumlah kor ban banjir yang melanda de lapan kabupaten/kota di Se rambi Mekah dalam beberapa hari terakhir mencapai 174.711 jiwa atau 4.527 kepala keluarga.

Korban terbanyak di Kabupaten Aceh Barat. Banjir juga menyebabkan dua warga meninggal dunia, yakni Novi Aroyan, 7, dan Muhammad Daud, 89.

Hujan deras disertai banjir sempat pula memutus jalur transportasi Banda Aceh-Lintas Barat, terutama di kawasan Pegunungan Kulu. Namun, mulai kemarin jalur tersebut sudah bisa dilewati. (HP/Ire/MR/X-9) Media Indonesia, 6/11/2014, halaman 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar